November 21, 2024

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللهِ الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُولِ الله، لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ اِلَّا بِالله وَ بَعْدُ

Sabtu, 1 Oktober 2022

Rektor dan Mahasantri Dukung kebijakan Katering dan Program Ma’had IAIN Pontianak

Ma’had IAIN Pontianak sebagai bagian dari UPT IAIN Pontianak bertujuan mendidik mahasantri menjadi generasi Qur’ani yang berahlak dan beradab. Program Ma’had diantaranya pendidikan Baca Tulis Alquran, Program Tahfiz, Qiroatul Kutub, Bahasa Arab dan Inggris. Saat ini mahasantri yang berada di Ma’had Al-Jamiah sekitar 400 mahasantri Putra dan Putri.
Mudir Ma’had Dr. Riza Fahmi yang baru dilantik mengatakan : Saya diamanahkan oleh pimpinan untuk mengawal dan membina mahasantri agar menjadi generasi Qur’ani yang memiliki akhlak dan beradab. Ma’had Al-Jamiah adalah lembaga pesantren mahasiswa dengan program-program unggulan seperti Tahfizul Quran, Baca Tulis Alquran dan Kitab Kuning. Kami juga mendidik mahasantri untuk Tahajud, mujahadah, istighasah dan Sholat berjamaah sama seperti pesantren-pesantren yang ada.
Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif, MA ketika memimpin Mujahadah serta dilanjutkan sholat subuh berjama’ah dengan mahasantri mengatakan saya mendukung Program Katering dan seluruh Program Ma’had aljamiah. Katering untuk mahasantri untuk menjaga dan menertibkan serta melindungi ma’had agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Beberapa hal yang tidak diinginkan adalah Pertama, mahasantri telat makan dan tetap mengikuti padatnya kegiatan, sehingga mengakibatkan banyak mahasantri yang terkena Magh dan banyak yang harus dilarikan ke UGD sebagai pemeriksaan kesehatan yang maksimal. Kedua, mahasantri yang terkena musibah dijalan (tabrakan atau jatuh) ketika mahasantri bebas untuk membeli makanan di luar lingkungan mahad dan kampus. Ketiga, jaminan kesehatan makanan yang menjadi faktor utama kesehatan mahasantri, karena dengan rata rata hajat hemat mahasantri dengan membeli makanan makanan kurang sehat (makanan praktis dan murah), berakibat pada optimalisasi tubuh dalam beraktifitas dan menerima pelajaran pelajaran dari program ma’had maupun saat perkuliahan berlangsung.

Adapun kebijakan katering yang dilaksanakan ma’had baru berjalan 2 minggu dan 96% mahasantri mendukung kebijakan ini. Kebijakan ini dibuat juga agar mahasantri yang menginap tidak membawa kompor / gas yang bisa berdampak kebakaran seperti yang pernah terjadi sebelumnya di Ma’had aljamiah.

Sebagai bentuk usaha kami di Ma’had Al-Jamiah IAIN Pontianak memberikan transparansi dalam memberikan kebijakan maka berikut ini hasil wawancara yang kami lakukan pada mahasantri putra dan putri beberapa waktu yang lalu:
Mahasantri Putra:

  • Nama : Fulan*
  • Tanggapan anda terhadap seluruh program Ma’had : Untukk pada saat ini program mahad bagus bagus saja dari segi belajar nya, peraturannya, dan program yang lain” namun karena saya bukan alumni pondok pesantren saya agak kesulitan menyesuaikan peraturan yang telah dibuat tersebut.
  • Apakah anda selama ini mengikuti catering: Iya, saya mengikutinya.

  • Nama : Fulan bin Fulan* Tanggapan anda terhadap seluruh program mahad : menurut saya seluruh program yang ada dimahad ini sangat bagus, karena dengan adanya program-program tersebut kami para mahasantri sekaligus mahasiswa bisa mendapatkan ilmu-ilmu atau pengetahuan-pengetahuan baru. Seperti dari tidak bisa membaca Al-Qur’an kami diajarkan sampai bisa membaca Al-Qur’an, dari tidak paham dengan hukum-hukum membaca Al-Qur’an menjadi paham dan bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Serta banyak lagi ilmu-ilmu tentang agama yang bisa kami dapatkan disini.
  • Apakah selama ini anda mengikuti catering: iyaa selama ini saya mengikuti catering
  • Setuju atau tidak dengan adanya catering: sebenarnya saya setuju dengan adanya catering tapi disisi lain meski harus ada banyak perbaikan yang diberikan dari pihak catering agar sesuai dengan tujuan adanya catering di atas.
  • Hikmah apa yang anda dapatkan dgn adanya catering: Hikmah yang saya dapatkan dengan adanya catering adalah disaat saya ada mata kuliah pagi saya bisa fokus untuk mempersiapkan diri untuk pergi kuliah tanpa sibuk untuk mencari makan kesana kemari.

Mahasantri Putri:
“Alasannya karena orang tua juga khawatir,takut saya nda makan gitu..jadi orang tua juga setuju buat catering. Karena insyaallah terjamin buat kesehatan saya juga, soalnya saya juga ada maag dan anemia.
Kalau dari saya sendiri, setuju buat catering karena mempermudah saya juga,catering nya juga diantar.” (Fulanah)*

  • Fulanah binti Fulan*
  • Tanggapan saya atas kebijakan wajib Katering itu baik karena agar lebih mempermudah mahasantri yang ingin sarapan. Tetapi saya sebagai anak perantau juga menginginkan kebijakan ini lebih baik lagi dan sama sama dimudahkan.
  • Alhamdulillah selagi uang saku saya ada insyaAllah saya akan tetap katering walaupun hanya makan 1 hari sekali tidak masalah yang penting saya tetap menjalangkan perintah tidak untuk melanggar peraturan. Dan sampai sekarang Alhamdulillah orang tua masih diberi rezeki makanya bisa pesan.
  • Setuju atau tidak jika itu sudah aturan saya tetap setuju dengan mengharapkan hikmah dan keridhaan Allah SWT.
  • Saya bisa lebih fokus dalam bersiap-siap kuliah dan makanan datang lebih mempermudah saya agar tidak lebih banyak membuang waktu apa lagi saya masuk jam 7 pagi sedangkan dikantin belum buka maka saat pesan katering saya merasa lebih tenang karena tidak perlu memikirkan beli sarapan dimana mana.

والله الموفق إلى أقوم الطريق والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

*nama disamarkan